Dalam kehidupan sehari-hari kita sebenarnya selallu menghirup udara untuk membutuhkan oksigen(O2) untuk kebutuhan tubuh kita, dan oxsigen(O2) yang diambil melalui udara pernapasan juga kebutuhannya tergantung pada kebutuhan yang halnya biasanya dipengaruhi oleh jenis dengan suatu kerja dalam tubuh kita, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan. Para pekerja berat khususnya para atlit olahragawan biasanya lebih banyak membutuhkan oksigen(O2) dibanding para pekerja ringan. Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dengan sendirinya membutuhkan oksigen lebih banyak. Selanjutnya, seseorang yang memiliki kebiasaan memakan lebih banyak daging akan membutuhkan lebih banyak oksigen(O2) daripada seorang vegetarian. itulah Proses Terjadinya Pertukaran O2 dan CO2 dalam Pernapasan.
O2 merupakan gabungan dari 2 unsur O (Oksigen) yang membentuk senyawa gas oksigen. O2 juga dapat dikatakan sebagai Unsur Diatomik karena terdiri dari 2 unsur yang sejenis, tubuh kita itu membutuhkan O2 (Oxygen) jadi saat kita menerima CO2 tubuh kita tidak dapat memproses karena bukan yang kita butuhkan... selain itu untuk berfikir membutuhkan O2 jadi pernafasan bakalan lebih cepat. Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa, kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang atau karena hal lain, misalnya konsentrasi hemoglobin darah berkurang. Di dalam proses pertukaran O2 dan CO2 , oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus.
Ketahui apa itu CO2, CO2 adalah senyawa kimia yang terbentuk dari 1 atom karbon dan 2 atom oksigen, yang dihasilkan baik dari kegiatan alamiah maupun kegiatan manusia. Bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa jumlah CO2 di atmosfer telah meningkat secara drastis dalam beberapa dekade terakhir. Penyebab utamanya adalah meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil misalnya dari penggunaan kendaraan bermotor, pembangkitan listrik dan kegiatan industri sejak revolusi industri tahun 1860. Jumlahnya yang banyak dibanding gas rumah kaca lainnya, menyebabkan CO2 dianggap sebagai gas yang paling berperan terhadap terjadinya pemanasan global.
Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Secara sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat diperlihatkan menurut persamaan reaksi bolak-balik berikut ini:
kadar CO2 , tekanan O2 (P2 O2 ), Reaksi di atas dipengaruhi oleh kadar O2 perbedaan kadar O2 dalam jaringan, dan kadar O2 di udara. Proses difusi oksigen ke dalam arteri demikian juga difusi CO2 dari arteri dipengaruhi oleh tekanan O2 dalam udara inspirasi.
Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfer atau 760 mm Hg, sedangkan tekanan O2 di lingkungan sekitar 160 mm Hg. Tekanan oksigen di lingkungan lebih tinggi daripada tekanan oksigen dalam alveolus paru-paru dan arteri yang hanya 104 mm Hg. Oleh karena itu, oksigen dapat masuk ke paru-paru secara difusi.
Dari paru-paru, O2 akan mengalir lewat vena pulmonalis yang tekanan O2 -nya 104 mm Hg; menuju ke jantung. Dari jantung, O2 mengalir lewat arteri sistemik yang tekanan O2 -nya 104 mm Hg menuju ke jaringan tubuh yang tekanan O2 -nya 02 – 40 mm Hg. Di jaringan, O2 ini akan dipergunakan. Dari jaringan, CO2 akan mengalir melalui vena sistemik ke jantung. Tekanan CO2 di jaringan di atas 45 mm Hg, lebih tinggi dibandingkan vena sistemik yang mengalir lewat arteri pulmonalis yang hanya 45 mmHg. Dari jantung, CO2 tekanan O2 -nya sama, yaitu 45 mm Hg. Dari arteri pulmonalis, CO2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara bebas. Untuk lebih jelasnya perhatikan skema berikut.
Jadi setelah memperhatikan Proses Terjadinya Pertukaran O2 dan CO2 dalam Pernapasan kita bisa menyimpulkan berapa minimal darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada jaringan? Setiap 100 mm3 darah dengan tekanan oksigen 100 mm3 Hg dapat mengangkut 19 cc oksigen. Bila tekanan oksigen hanya 40 mm3 Hg maka hanya ada sekitar 12 cc oksigen yang bertahan dalam darah vena.
Dengan demikian kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah 7 cc per 100 mm3 darah. Pengangkutan sekitar 200 mm3 CO2 ke luar tubuh umumnya berlangsung menurut reaksi kimia berikut:
Tiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc CO2 sehingga memengaruhi pH darah menjadi 4,5 karena terbentuknya asam karbonat yang menyebabkan darah bersifat asam. Keasaman tersebut dinetralkan oleh ion-ion natrium dan kalium dalam darah.
Pengangkutan CO2 oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 cara, yakni sebagai berikut:
a. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2 ).
b. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh CO2 ).
c. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3 ) melalui proses berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2 ). Reaksinya adalah sebagai berikut:
Gangguan terhadap pengangkutan CO2 dapat mengakibatkan munculnya gejala asidosis karena turunnya kadar basa dalam darah. Hal tersebut dapat disebabkan karena keadaan pneumoni. Sebaliknya apabila terjadi akumulasi garam basa dalam darah maka muncul gejala alkalosis.
0 comments
Post a Comment